Kamis, 29 Maret 2012

pengangguran


Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Menganggur tidak sama dengan tidak bekerja atau tidak mau bekerja , orang yang tidaka ma bekerja , tidak dapat di katakana sebagi pengangguran . sebab jika dia mencari ( ingin bekerja ),mungkin dengan segera mendapatkannya . kalua begitu , mengapa dia tidak mau bekerja ..? mungkin karena sudah kaya ..!
misalnnya tabungannya sudah mencapai rp. 3 m jika tingkat bunga deposito bersih ( setelah di potong pajak 1% perbulan !12% pertahun), maka tanpa bekerja penghasilannya mencapai rp. 30 juta perbulan .sudah lebih dari cukup. Alas an alas an lain yang membuat orang tidak mau bekerja antara lain adalah ibu – ibu yang harus mengasuh anak , kawula muda yang harus sekolah / kuliah dahulu
pengangguran tidak identik dengan tidak mau bekerja dan telah berusaha mencari kerja , namun tidak mendapatkannya
dalam ilmu kependudukan ( demografi) , orang yang mencari kerja masuk ke dalam kelompok penduduk yang disebut angkatan kerja , berdasarkan kategori usia , usia angkatan kerja 15-64 tahun . tetapi tidak semua orang yang bekerja 15-64 tahun di htiung sebagai angkatan kerja . yang di hitung sebagai angkatan kerja adalah penduduk yang berusia 15-64 tahun yang bekerja dan sedang mencari kerja , sedangkan yang tidak mencari kerja entah karena harus mengurus keluarga atau sekolah , tidak masuk angkatan kerja , tingak pengangguran adalah persentase angkatan kerja yang tidak / belum mendapatkan pekerjaan.
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.jika peningkatan jumlah angkatan kerja di suatu negara tidak diimbangi dengan penimngkatan daya serap lapangan kerja
Kurangnya lapangan pekerjaan merupakan masalah yang harus di tangani dengan sungguh – sungguh. Alasannya bekerja atau tidak bekerjanya suatu hubungan langsung dengan kesempatan orang mencari nafkah . dengan bekerja seseorang dapat penghasilan untuk membiayai hidup dan keluarganya.
B.    Rumusan masalah
Adalah peneyelesaia yang dapat di lakukan untuk mengatasi masalah tersebut
1.     Bagaimana cara mengatasi pengangguran…?
2.     Bagaimana cara mengurangi penyebab pengangguran…?
3.     Bagaimana cara untuk mengurang damapak negative adanya pengangguran …?

       
Teori

C.      Landasan Teori
Dalam makalah ini landasan teori yang kami gunakan adalah teori diskriptif dengan tema pengangguran.
1.     Apa sih yang dimaksud dengan pengangguran…?
2.     Bagaimanakah  cara mengatasi pengangguran …?
3.     Apa yang menjadi penyebab pengangguran… ?
4.     Dampak negative dari adanya pengangguran …?

·         Berikut adalah contoh kasus dri pengngguran
       Tingkat Pengangguran di Inggris Meningkat  
Tingkat Pengangguran di Inggris Meningkat
                  tingkat pengangguran di Inggris untuk periode triwulan terakhir 2011, tingkat pengangguran telah naik menjadi 8,4 persen. Sementara jumlah penduduk yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran meningat dalam 10 bulan terakhir menjadi 1,6 juta jiwa.

                   Jumlah pengangguran berdasarkan penghitungan standar International Labour Organization atau ILO naik sekitar 118.000 dalam triwulan tersebut menjadi 2,68 juta jiwa. Kendati jumlah penduduk yang bekerja meningkat 18.000 jiwa menjadi 29,12 juta jiwa, employment rate turun menjadi 70,3 dari 7,4. Ini merupakan tingkat pengangguran tertinggi dalam 16 tahun terakhir di Inggris.

                   sebelumnya diperkirakan tingkat pengangguran Inggris dapat ditahan di angka 8.3 persen. Sementara Poundsterling Inggris terpantau bergerak melemah sekitar 0,58 persen terhadap Rupiah. Sedangkan kurs jual Poundsterling dengan rate Bank Indonesia ada pada kisaran Rp 14.124,77/GBP dan kurs beli sekitar Rp. 13.979,05/GBP


Pengangguran pada hakikatnya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali atau orang yang tidak mempunyai pekerjaan , sedang mencari pekerjaan dan mempersiapakan suatu usaha baru.
Bukan hanya untuk negara berkembang saja tetapi negara maju pun sulit untuk mengatasi pengangguran, penagngguran terjadi karena perimntaan tenaga kerja di sector formal tidak banyak meningkat dalam decade terakhir ini . pembangunan berpola industrialisasi subtitusi impor yang telah mereka terapkan ternyata tidak meningkatkajn kesempatan kerja yang signifikan .
Stagnasi kesempatan kerja di sector formal di Negara – negar berkembang sebenarnya  sesuatu yang mengherankan mengingat gdp mereka mengalami peningkatan . pengalaman sejarah mengidentifikasikan bahwa kenaikan dlam gdp  meningkatkan kesempatan kerja , tentu saja dengan berbagi perkecualiaan mekanisasi yang dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan perekonomian suatu bangsa
Pengangguran di bagi dalam beberapa jenis yaitu :
I.        Jenis pengangguran menurut waktunya
II.        Jenis pengguran menurut penyebabnya
Suatu permasalahan yang terjadi di dalam masyrakat masing masing mempunyai solusi contohnya saja pengngguran pengangguran dapat di atasi menurut waktu dan penyebabnya masing – masing .
Untuk mengatasi pengangguran dapat di lakukan dengan meningkatkatkan kesempatan kerja bagi masyrakat, meningkatkan keterampilan dan kesiapan dalam dunia kerja , mengadaka pelatihan dalam dunia kerja, memberikan informasi yang tepat sasaran untuk angkatn kerja yang membutuhkan 




Pembahasan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali atau orang yang tidak mempunyai pekerjaan , sedang mencari pekerjaan dan mepersiapakan suatu usaha baru, sedangkan tingkat pengangguran adalah perbandingan antar jumlah penganggur dan jumlah angkatan kerja dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk persentase, kerja , maka diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan pekerjaan ,.
A.      Jenis pengngguran menurut lama waktu kerja
Berdasarkan lama waktu kerja , pengangguran dapat di bagi ke dalamk tiga kelompok , yaitu pengguran terbuka, setengah menganggur dan pengangguran terselubung.
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
·                    Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.kondisi ini disebabkan karena tidak adanya ketidak sesuain antara pekerjaan dengan bakat kemampuannya . dampak ketidak cocokan  akan berpengaruh pada produktifitas kerja dan penghasilan yang rendah . misalnya seseorang lulusan d-3 keperawatan bekerja sebagai sekretaris sebuah perusahaan. Dia tidak bisa menjalankan fungsi  keksektariatan dengan baik sehingga menghambat proses kerja yang ada.
Pengangguran terselubung juga dapat terjadi karena terlalu banyak tenaga kerja yang di pakai untuk mengerjakan suatu pekerjaan melebihi bats optimalnya . misalnya  sebuah perusahaan memperkerjakan 10 karyawan  utnuk menangani pemasaran . padahal hany6a dengan memperkerjalkan 7 karyawan , tugas tersebut dapat tertangani dengan baik . pada contoh ini berarti ada 3 klaryawan yang dapat di katakan sebagai pengangguran terselubung.
·                      Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan dimana orang bekerja , tapi tenaganya kurang di manfaatkan di ukur dari curahan jam  kerja, produktivitas kerjadan penghasilan yang diperoleh., biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.misalnya orang yang bekerja sebagi tenaga kerja lepas ( freelance)dimana dia tidak ada kepastian mengerjakan pada waktu tertentu.
Untuk menghitung berapa besar tingkat setengah menganggur dapat di lakukan dengan rumus berikut .
Tingkat setengah menganggur  =
Bekerja kurang 35 jam / minggu / angkatan bekerja x 100
·                        Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan dan masih mencari pekerjaan.Pengangguran terbuka di sebabkan karena lapangan kerja yang tersedia , ketidak cocokan  antar kesempatan kerja dan latar belakan pendidikan dan tidak mau bekerja.. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.Untuk menghitung berapa besar penganggura terbuka dapat dilakukan rumus berikut.
Tingkat pengangguran terbuka =
Jumlah pengguran terbuka : angkatan kerja x 100 =
·         Jenis pengangguran dan penyebabnya
Pengngguran dapat di kelompokan menurut faktor penyebab terjadinya dan menurut lama waktu kerjanya.
·         Jenis pengangguran menurut faktor penyebab terjadinya
Berdasarkan faktor penyebab terjadinya , pengangguran di bagi menjadi pengangguran konjungtur ( siklis),struktural, friksional dan musiman.
o    Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerjakarena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Kesulitan kesulitan temporer ini antara lain adalah waktu yang di perlukan dalam proses pelamaran dan seleksi oleh pemberi kerja. Umumnya pemberi kerja  selaulu mengharapkan kualitas yang tinggi dari pencari kerja sehingga membutuhkan waktu penentuan pilihan . di sisi lain , pelamar biasanaya menginginkan  pekerjaan yang dapat memberika fasilitas terbaik. Pelamar juga membutuhklan waktu untuk memutuskan pilihan .
Penganguran friksional juga terjadi karena faktor jarak dan kurangnya informasi. Pelamar tidak mengetahui dimana ada lowongan dan pengusaha juga tidak mengetahui dimana penganguran friksional tidak dapat di hindari. Namun wktu pengangguran dapat dipersingkat  dengan penyediaan informasi kerja yang lengkap.
Pengangguran friksional terdapat pada perekonomian yang mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh  ( full employment ). Perekonomian dianggap mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh apa bila menanggur tidak melebihi 4%

·         Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi atau pengangguran yang berkaitan dengan turunya kegiatan perekonomian di suatu negara . pada masa kegiatan ekonomi  mengalammi kemunduran , daya beli masyrakat menurun . sakibatnya barang menupuk di gudang . perusahaan indutri mengurangi kapasitas produksi dan mungkin juga menghentikan produksinya karena barang – barang tidaka laku di npasaran . oleh karena itu , kapasitas prosduksi dikurangi , atau bahkan produksi di hentikan . akibatnya sebagian buruh di hentikan . di pihak lain , akibatnya  sebagian buruh di berhentikqan . di pihak lain pertambahan penduduk tetap berlangsung dan menghasilkan angkatan kerja baru . dengan demikian , tenaga kerja banyak yang tidak dapat bekerja . pada masa resesi , tingkat pengangguran siklis akan semakin meningkat karena du faktor.
1.     jumlah orang yang kehilangan pekerjaan terus meningkat
2.     di butuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk mendapatkan pekerjaan
·         Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang yang mengakibatkan perubahan komposisi perekonomian.
Perubahan keterampilan tersebut memerlukan keterampilan yang baru agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan baru . sebagai contoh, adanya  adanya peralihan perekonomian  dari sektor pertanian ke sektor industri . peralihan tenaga kerja dari sektor pertanian menjadi tenaga kerja di sektor industri membutuhkan pemnyesuain , sehingga tenaga kerja yang berasal dari sektor pertani harus lebih dahulu di didik .
Pengangguran struktural juga bisa di dapat karena penggunaan alat yang semakin canggih . banyak aktivitas yang [pada awalnya dikerjakan oleh banyak tenaga kerja , dengan  adanya peralatan canggih bisa  diselesaikan hanya oleh sedikit atau beberapa tenaga kerja saja . sebagai contoh , penggunaan traktor di sektor pertanian mengakibatkan sebagian buruh tani menganggur
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.     Akibat permintaan berkurang
2.     Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.     Akibat kebijakan pemerintah
·         Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalahpengangguran yang terjadi karena pergantian musim  yang menyebabkan  adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur ada waktu yang tak terpakai karena tidak ada pekerjaan dari musim satu ke musim yang lainnya  . Contohnya seperti di sektor  perttanian , umumnya setelah habis panen sampai musim tanam , petani tidak ada pekerjaan , dalam kedaan ini petani tersebut adalah penganggur musiman .
·         Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang di akibatkan perubahan struktur ekonomi , misalnya dari ekonomi yang bersifat agraris bergeser ke ekonomi industri.untuk mengatasi pengaguran struktural diperlukan berbagi langkah berikut
1.     Pengadaan pendidikan
2.     Pengadaan pelatihan
3.     Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
4.     Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
5.     Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
6.     Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
·         Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Pada dasarnya , pengangguran tidak dapat di hilangkan sama sekali hanya dapat di kurangi . cara mengatasi pengagguran friksional adalahUntuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
1.     Mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja, sehinggaq proses pelamaran , seleksi, dan pengambilan keputusan menerima atau tidak dapat berlangsung dengan cepat
2.     Menyusun penggunaan tenaga kerja sebaik mungkin
3.     Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
4.     Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
5.     Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
6.     Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
7.     Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
·         Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi pada musim musim tertentu, seperti petani yang menanggur pada musim tanam
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.
1.     Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
2.     Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
·         Cara Mengatasi Pengangguran Siklis
Penagngguran siklis adalah penangguran yang di akibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena resesi . penurunan karena kegiatan perekonomian karena resesi.
Penurunan kegiatan perekonomian umumnya di mulai dengan melemahnya akan permintaan suatu barang. Akibat penrurnan permintaan , produksi akan barang juga berkurang. Dampak penagngguran produksi terjadinya penurunan investasi . jika keadaan ini berlangsung lama, maka perusahaan akan mengurangi pekerja dengan jalan pemutusan hubungan kerja atau menghentikan usahanya sama sekali.
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini di perlukan beberapa langkah antara lain :
1.     Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa,.
Pasar barang dan jasa  yang sudah ada harus di pertahankan . namun di usahakan membuka peluang lain dalam rangka memasuki pasar yang baru. Misalnya dengan membuka pasar baru di lauar negri yang dapat mmenambah permintaan
2.     Meningkatkan daya beli masyarakat.
 Daya beli masyrakat akan meningkat apabila msyarakat tersebut mendapatkan tambahan penghasilan . pemerintah harus membuka proyek  yang bersifat umum , seperti membangun jalan raya, jembatan , irigrasi dan kegiatan lainnya



Daftar pustaka
liputan 6.com
penerbit : fakultas ekonomi universitas indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar